Jakarta (Antara) – Pemerintah sedang menyusun peraturan presiden (Perpres) untuk meningkatkan program makanan bergizi gratis (MBG), yang diharapkan akan dikeluarkan minggu ini, kata kepala Badan Nutrisi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.
“Perpres tentang tata kelola program makanan bergizi gratis sedang dalam perumusan. Mudah -mudahan, Mr. Presiden (Prabowo Subianto) akan menandatanganinya minggu ini,” katanya selama pertemuan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta pada hari Rabu.
Dia mengatakan kepada legislator Komisi IX bahwa peraturan tersebut akan mencakup kualitas makanan, sanitasi, kebersihan, manajemen keracunan, dan bahan MBG yang berkembang dan rantai pasokan material, di antara aspek -aspek utama lainnya.
Hindayana menekankan bahwa Perpres sangat penting untuk memperkuat implementasi program secara komprehensif, yang tahun ini menargetkan 83 juta anak sekolah, wanita hamil, ibu menyusui, dan balita.
“Dukungan untuk program MBG sangat dibutuhkan untuk mengatasi tidak hanya korban keselamatan, sanitasi, kebersihan, dan keracunan, tetapi juga untuk mengikuti tuntutan rantai pasokan yang semakin meningkat,” tegasnya.
Dia juga mencatat bahwa BGN telah menangguhkan dapur MBG yang dicurigai salah urus yang menyebabkan keracunan 6.456 penerima pada 30 September.
“Kami telah mengambil langkah -langkah terhadap dapur MBG yang melanggar prosedur operasi standar dan menyebabkan perhatian publik. Mereka telah ditutup sementara sampai semua proses yang diperlukan selesai,” katanya.
Mengonfirmasi kesalahan teknis, ia menjelaskan bahwa sementara dapur MBG diharuskan memproses bahan makanan dalam waktu dua hari setelah pengadaan, beberapa telah ditemukan menyimpannya hingga empat hari.
Selain itu, dapur tertentu dilaporkan memakan waktu 12 jam untuk menyiapkan dan mendistribusikan makanan, jauh melampaui standar empat hingga enam jam, tambahnya.
Lebih lanjut Hindayana mengatakan bahwa pemerintah telah memperketat pilihan pemasok makanan dan mengharuskan setiap dapur MBG untuk mendapatkan sertifikat kelayakan kebersihan dan sanitasi (SLH) dan menggunakan peralatan yang memastikan peralatan makan yang diberikan kepada penerima steril.
Berita terkait: Keracunan MBG Terkait dengan kegagalan SPPG untuk mengikuti SOPS: BGN
Berita terkait: Prabowo memesan tes keselamatan di dapur MBG di tengah racun wabah
Berita terkait: Indonesia memelihara 10.012 dapur untuk program makanan bergizi gratis
Penerjemah: Tri M, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © Antara 2025